Lolos Pendanaan PPK Ormawa UTS 2024, Mahasiswa Peternakan UTS Memanfaatkan Potensi Limbah Kulit Kopi di Desa Tepal

Sumbawa (UTS) – Mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMASTER) Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati (FITH) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) memanfaatkan potensi limbah kulit kopi di Desa Tepal.

            Dalam hal ini, Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMASTER UTS) memanfaatkan program tersebut dengan tujuan selain mengembangkan soft skill dari SDM himpunan, juga memiliki tujuan menambah jejaring, pengalaman dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, selain itu juga tujuan mulia kami memanfaatkan potensi lokal yang melimpah yang tidak di gunakan yaitu Limbah Kopi (Kulit). Limbah kulit kopi tepatnya di desa tepal yang merupakan desa sekaligus tempat sumber utama kopi di Kabupaten Sumbawa.

            Gilang Rizki Putra, ketua tim PPK Ormawa HIMASTER mengatakan, tujuan dari yang mereka lakukan untuk menambah jejaring, pengalaman dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, selain itu juga tujuan mulia kami memanfaatkan potensi lokal yang melimpah yang tidak di gunakan yaitu Limbah Kopi (Kulit).

“Kita juga ingin, publik menjadi tahu potensi Limbah Kulit Kopi itu apa dan sebagainya. Tidak hanya bagi publik, masyarakat sekitar pun bisa mengetahui potensi Kulit Limbah Kopi ini di Desa Tepal dapat dijadikan sebagai pakan ternak berupa silase yang dibuat melalui proses fermentasi.” katanya.

            Apalagi, tambahnya, Desa Tepal merupakan sebuah desa yang tradisional karena berjarak 67 km dari Kota Sumbawa Besar.

            Ketua HIMASTER, Gilang Rizki Putra mengatakan potensi Kulit Limbah Kopi yang mereka buat dibranding dengan nama Fermentasi Limbah Kopi menjadi Pakan Silase (Fermenliko) yang memiliki dua tujuan serta manfaat antara lain 1) memperbaiki nutrisi ternak, 2) mengurangi produksi gas metan yang dihasilkan oleh ternak dengan memanfaatkan kandungan polifenol dalam limbah kopi, 3) memanfaatkan kelestarian alam dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai pakan ternak sehingga tidak terjadinya pencemaran lingkungan, 4) penerapan teknologi yang mudah sehingga masyarakat bisa melakukan atau memproduksi sendiri. “Fermenliko ini masih dalam tahap pembuatan dan akan kami gunakan dalam waktu dekat bersama perangkat desa,” ucap Gilang.

            Dalam suatu kegiatan tentu adanya suatu kendala-kendala yang mereka alami yang dimana jarak tempuh yang dilalui cukup jauh, dan faktor cuaca yang tidak dapat diprediksi dengan kondisi jalan yang cukup ekstrim karna melalui kaki gunung.

            ”Keikutsertaan HIMASTER UTS dalam program PPK ormawa ini merupakan suatu kemajuan bagi HIMASTER dalam mengembangkan potensi berdasarkan apa yang dipelajari sebab ini pengalaman pertama bagi HIMASTER dalam mengikuti program sejenis dan juga merupakan sebuah suatu kebanggaan tersendiri bagi HIMASTER UTS ketika suatu saat kegiatan ini terlaksana. Kemudian saya harap ini merupakan langkah awal bagi HIMASTER UTS dalam melakukan pengabdian sehingga harapan saya untuk seluruh pengurus HIMASTER tetap memberikan support satu sama lain dengan tujuan tercapainya kata satu kata satu tujuan.” Ucap Gilang Ketua HIMASTER UTS.