Sumbawa (UTS) – Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) tiada henti dalam mengukir prestasi, Program Studi Bioteknologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati (FITH) berhasil memperoleh dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) 2024. Prodi tersebut menerima dana hibah PKKM 2024 tingkat pusat. Tentu hal ini bukanlah perkara yang mudah bagi Prodi Bioteknologi, mulai dari tahap persiapan untuk bersaing dengan kampus dari seluruh Indonesia hingga tembus memperoleh hibah dana PKKM 2024.
Dana hibah PKKM adalah bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) baik untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bertujuan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam menerapkan kebijakan Kampus Merdeka serta mencapai delapan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Dekan FITH UTS, Maya Fitriana, Ph.D. merasa bangga dengan perolehan dana hibah PKKM. “Sebagai warga FITH UTS tentu merasa bangga, sebab mendapatkan pendanaan PKKM 2024 ini harus bersaing dengan banyak prodi di seluruh Indonesia,” tutur Maya Fitriana, Ph.D.
“Alhamdulillah, hadiah lembaran yang manis, buah kerja keras dari teman-teman semua khususnya Program Studi Bioteknologi yang didukung oleh universitas. Hibah PKKM ini Insya Allah akan memperkuat dan memajukan program Studi Bioteknologi dari baik dari segi kualitas SDM, dosen-dosen dan mahasiswanya, serta fasilitas laboratoriumnya.” jelas Dekan FITH UTS.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Bioteknologi, Adelia Elviantari, S.Biotek., M.Si juga menyampaikan rasa senang atas capaian dalam memperoleh dana hibah PKKM 2024 ini. “Dibalik perasaan sangat senang mendapat alokasi pendanaan dari Ditjen Dikti yang akan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan dosen menuju internasionalisasi, perlu kehati-hatian ekstra karena baru pertama prodi Bioteknologi mendapatkan anggaran ini, maka pelaksanaanya harus hati-hati transparan dan terbuka,” pungkas Adelia.
“Program ini merupakan program yang prestisius untuk mendukung kemajuan prodi, melalui pengembangan fasilitas laboratorium, kualitas pembelajaran, SDM, dan kemitraan. Oleh sebab itu tim PKKM berusaha secara maksimal mulai dari penyusunan proposal, revisi proposal, hingga persiapan untuk verifikasi kelayakan. Jika dikalkulasikan proses tersebut sekitar 6 bulan (terhitung dari bulan Oktober hingga April). Di sisi lain, tugas pokok Tri Dharma sebagai dosen harus tetap terlaksana. Tapi alhamdulillah, tim sangat bersyukur bisa memperoleh pendanaan PKKM ini. Tidak lupa Kami mengucapkan terimakasih kepada universitas yang telah memberikan support moral dan materil. Semoga program yang direncanakan dapat terealisasi dengan baik dan lancar.” Ujar Kaprodi Bioteknologi.
Capaian prestasi ini merupakan sebuah motivasi bagi seluruh civitas akademika FITH UTS untuk senantiasa berpartisipasi pada semua program yang telah ditawarkan kampus guna meningkatkan kompetensi lulusan kampus dan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Tim terdiri dari Nova Adhitya Ananda, M.M Direktur Akademik UTS sebagai Ketua Task Force Universitas, dengan anggota Maya Fitriana, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, Riri Rimbun Anggih Chaidir, M.Sc Wakil Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati dan Adelia Elviantari, S.Biotek., M.Si Kaprodi Bioteknologi, serta seluruh dosen Prodi Bioteknologi (Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS, Dwi Ariyanti, Ph.D, Nurul Izzati, M.Sc., Izzul Islam, S.Pi., M.Eng., Lili Suharli, S.Si., M.Pd).