Sumbawa (UTS) – Sebanyak dua orang dosen Program Studi Bioteknologi Fakultas Ilmu dan Teknologi Sumbawa (FITH) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) berhasil mendapatkan pendanaan riset atas proposalnya yang diajukan pada program Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Gelombang 4 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Keduanya adalah Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS dan Maya Fitriana, S.Si., Ph.D.
Pendanaan RIIM adalah pendanaan riset yang diberikan kepada institusi/lembaga riset untuk melaksanakan kegiatan pencarian novelty/ kebaharuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut oleh pemangku kepentingan dengan tujuan mengimplementasikan hasil riset tersebut.
Berdasarkan keterangan Maya Fitriana, S.Si., Ph.D, proposal penelitian yang lolos merupakan hasil kolaborasi bersama antara Organisasi Riset Kebumian dan Maritim – BRIN dimana tim riset diketua oleh Dr. Yosmina Tapilatu, S.Pi, DEA dari Plt. Kepala Pusat Riset Laut Dalam – BRIN, dan beranggotakan 7 orang yang diantara dua dosen dari Program Studi Bioteknologi FITH UTS, dr. Antonia Morita Iswari Saktiawati, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada, Halikuddin Umasangaji, S.Pi, M.Si, Ph.D dari Universitas Khairun, apt. David Virya Chen, M.Sc., Ph.D dari PT. Genomik Solidaritas Indonesia, dan Leggina Rezzy Vanggy, S.Biotek dari Sumbawa Technopark.
Proposal penelitian tersebut berisikan tentang program penemuan Aktinomisetes Esktremofilik yang berasal dari Laut Dalam Indonesia yang dimaksudkan untuk pencarian kandidat obat Antituberkulosis (obat TBC) baru. Pendanaan yang diperoleh bersifat multiyear selama 3 tahun berturut-turut dengan perolehan sebesar 150 juta pada tahun pertama dan masing-masing 100 juta pada tahun kedua dan ketiga, dengan catatan pendanaan tahun kedua dan ketiga dapat diberikan jika hasil evaluasi pelaksanaan di tahun pertama baik dan output yang ditargetkan tercapai.
“Saya sangat senang sekali mendapat kabar gembira ini. Ini menjadi proyek penelitian pertama Saya yang sumber pembiayaannya dari BRIN. Hal ini akan menjadi pelajaran dan pengalaman berharga bagi Saya dalam melakukan riset penemuan Aktenomisetes dan juga berkutat dengan sumber pembiayaan dari lembaga riset nasional seperti BRIN” ucap Maya Fitriana, S.Si., Ph.D selaku anggota tim riset.
“Mendapatkan dana hibah riset untuk penelitian eksplorasi aktinomisetes ekstremofilik asal habitat laut dalam Indonesia guna pencarian antibiotik baru untuk Tuberkolosis adalah sebuah kesempatan yang luar biasa. Hal ini memberikan harapan besar dalam upaya melawan penyakit mematikan ini dengan menggali potensi keanekaragaman mikroorganisme laut dalam, yang seringkali belum terjamah. Penelitian ini semakin menunjukan sepak terjang para peneliti UTS dalam kancah riset mikrobiologi lingkungan ekstrim dengan berbagai institusi riset bonafide di Indonesia, termasuk Pusat Riset Laut Dalam BRIN, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UGM, PT. Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), Departemen Kimia Universitas Khairun. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan dan lingkungan, serta potensi besar dalam menemukan senyawa-senyawa baru yang mungkin menjadi obat-obatan inovatif dalam perang melawan Tuberkolosis.” ucap Dr. Ali Budhi Kusuma, S.Si., M.Sc., ALS selaku anggota tim riset.