Sumbawa (UTS) – Banyaknya peternak sapi di Desa Woko Kecamatan Pajo Kabupaten Dompu yang masih menggunakan pakan ternak dari tumbuhan hijau dan sisa pertanian membuat mereka kesulitan mendapat pakan ternak saat musim kemarau. Oleh karena itu, tim pelatihan, pengabdian dosen, mahasiswa Prodi Peternakan UTS dan dosen Husni, S.Pt.,M.Si dari Prodi Peternakan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Universitas Teknologi Sumbawa mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan materi pakan ternak untuk mengatasi hal tersebut. (Rabu, 30 Agustus 2023)
Produktivitas sapi di wilayah Dompu yang beriklim kering dengan melihat berbagai sistem pemeliharaan adalah sistem pelepasan bahasa Dompu Bimanya adalah So.Tujuan diadakannya pelatihan pengolahan pakan silase dan amoniasi adalah untuk menyediakan pakan ternak yang berkualitas pada musim kering dengan memanfaatkan kelebihan pakan ternak pada musim hujan atau musim panen guna meningkatkan populasi sapi. Kegiatan ini sangatlah membantu para kelompok ternak untuk mencoba dalam hal inovasi dan pengolahan pakan. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan pakan merupakan penunjang dalam usaha ternak. Pemanfaatan limbah merupakan cara yang tepat untuk mengatasi kesulitan dan mahalnya harga pakan saat ini. Ada berbagai macam limbah yang dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan salah satunya yang kami sajikan untuk disosialisasikan kepada para kelompok ternak yaitu dengan cara pembuatan silase dari limbah pertanian.
Dengan melihat produksi jagung dan padi di Kabupaten Dompu sangat berlimpah. Akan tetapi kenyataan menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Petani masih membakar sisa tanaman jagung dan padi sementara sejumlah besar sapi berkeliaran mencari makan degan kondisi tubuh yang kurus. Salah satu yang harus dilakukan adalah pemanfaatanPengunaan Jerami Amoniasi. Tentunya mencegah kekurangan pakan khususnya pada musim kemarau, sehingga ternak tidak kekurangan pakan. Produktivitas ternak akan meningkat, dengan amoniasi jerami padi, daya cerna akan meningkat, sehingga pertumbuhan ternak akan lebih baik. Amoniasi Jerami Untuk Pakan Ternak. Jerami padi juga merupakan limbah pertanian mengandung nutrien yang sangat rendah yaitu protein kasar 4.1% dan dinding sel 86%, sehingga apabila diberikan pakan tunggal bagi ternak sulit untuk memenuhi kebutuhan ternak akan nutrien, walaupun pemberiannya secara ad libitum. Berikut cara pengolahannya dengan asumsi bahan jerami sebanyak 100 KG. Misal 1 ton jerami padi yang sudah kering, berarti membutuhkan 20-25 liter molasses/gula pasir, dan air 250-300 liter air untuk melarutkan.
“Pakan merupakan salah satu komponen terbesar dalam usaha produksi peternakan, pakan bisa mencapai 70% sendiri dari total biaya produksi, sehingga pakan menjadi penentu keberhasilan peternak, selain faktor bibit dan manajemen budidaya. Manajemen pakan yang baik akan menjadi kunci keberhasilan sebuah peternakan, hal ini meliputi pengadaan pakan dan Bank pakan, formulasi pakan, dan teknologi pengelolaan pakan serta pengo;ahan pakan silase dan amoniasi.” Ucap Husni, S.Pt., M.Si selaku Dosen Prodi Peternakan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Universitas Teknologi Sumbawa.