Jumat, 2019-09-27. Salah satu tugas Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali (BKTKR Eka Karya Bali) LIPI selain melakukan upaya konservasi tumbuhan adalah pemasyarakatan ilmu pengetahuan. Terkait hal itu, pada tanggal 18 September 2019 tim Peneliti BKTKR Eka Karya Bali yang diketuai oleh Dr. Sutomo, M.Sc, dengan anggota I Putu Agus Hendra Wibawa, M.Si., dan Rajif Iryadi, S.Si., melakukan kuliah umum di Fakultas Teknobiologi Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kegiatan ini diikuti oleh 96 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UTS. “Kuliah umum ini bertujuan untuk mengenalkan Kelompok Penelitian (Kelti) yang dimiliki BKTKR Eka Karya Bali dan fasilitas laboratorium spatial ecology, taxonomi, tissue culture, seed, applied botany sebagai pendukung penelitian pada kalangan akademisi,” ungkap Dr. Sutomo. Ia berharap, ke depan dapat terjalin kolaborasi yang baik antara Peneliti BKTKR Eka Karya Bali dan Akademisi UTS dalam kegiatan penelitian dan pengembangan Ilmu Pengetahuan Hayati berbasis teknologi. Inisiatif tersebut mendapatkan sambutan positif dari Dekan Fakultas Teknobiologi UTS Khatibul Umam, M.Sc. Menurutnya, UTS akan menindaklanjuti hal ini melalui rintisan kerjasama dengan BKTKR Eka Karya Bali yang memungkinkan mahasiswa UTS dapat melakukan penelitian.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan pengenalan Kelti Domestikasi yang diwakili oleh I Putu Agus Hendra Wibawa, M.Si. Ia mempresentasikan tumbuhan hutan tropis yang berpotensi sebagai bahan baku obat. Di BKTKR Eka Karya Bali, tumbuhan berpotensi obat dikoleksi di Taman Usada. Proses penelitian dan pengembangannya dilakukan dengan pendekatan etnobotani yaitu memanfaatkan pengetahuan masyarakat lokal dalam penggunaan tumbuhan tersebut. Disamping itu, Rajif Iryadi, S.Si., sebagai perwakilan Kelti Ekologi juga membagi pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk kepentingan penelitian ilmu hayati.
(Sumber : BKHH KR Bali)