Ide Ciptakan Test Kit Anthrax, Mahasiswa UTS Jadi Finalis ASPC

SUMBAWA BESAR, SR (24/11/2015)

Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) kembali menorehkan prestasi dalam ajang kompetisi tingkat nasional. Tiga orang mahasiswa Fakultas Teknobiologi UTS yakni Muhammad Al-Azhar, Tegar Aprilian dan Dani Wijaya terpilih sebagai finalis 10 paper terbaik nasional setelah berhasil menyisihkan ratusan paper dari ratusan tim dalam kompetisi Animal Science Paper Competition (ASPC) 2015.

Kompetisi yang digelar Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya ini mengusung tema ”Inovasi Strategi Kemandirian dan Sustainabilitas Penyediaan Protein Asal Hewan Ternak di Indonesia”. Output dari Kegiatan ini adalah implementasi ide dari para mahasiswa Indonesia dalam usaha peningkatan ketahanan pangan nasional untuk kesejahteraan rakyat melalui pengembangan potensi alam yang dimiliki.

Proyek science yang diusulkan Tim Teknobiologi UTS dilator belakangi oleh bahaya laten penyebaran penyakit endemik anthrax yang terjadi di daerah Sumbawa. Jika tidak diawasi dengan baik, penyakit ini dapat menghambat akselerasi perkembangan usaha peternakan di Sumbawa. Anthrax adalah penyakit menular pada ternak ruminansia (zoonis) yang disebabkan oleh infeksi Bakteri Bacillus Anthracis. Di Sumbawa penyakit ini telah menjadi endemik dan bertanggung jawab atas kematian ratusan ternak terutama Sapi. Keberadaan penyakit ini sebenarnya ironi, mengingat Pulau Sumbawa telah lama dikenal sebagai “Bumi Sejuta Sapi”. Masalah terbesar yang dihadapi oleh masyarakat peternak adalah tidak adanya metode diagnosa yang dapat mendeteksi keberadaan anthrax pada ternak secara mudah, cepat, akurat, dan ekonomis.

Dengan mengangkat permasalahan lokal daerah Sumbawa, tim proyek science dari Fakultas Teknobiologi Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) mengajukan suatu gagasan untuk menciptakan rapid diagnostic test kit sederhana untuk deteksi B. Anthracis dengan mudah, cepat, akurat dan harganya terjangkau. Dengan pengembangan kit ini diharapkan proses deteksi terhadap penyakit anthrax akan menjadi lebih cepat, sehingga hewan ternak yang terinfeksi dapat lebih dini diberi tindakan karantina. Test kit yang akan dikembangkan ini memiliki prinsip yang sama dengan alat tes kehamilan.

Gasasan ini kemudian dituliskan dalam bentuk paper yang diberi judul “Pengembangan Rapid Diagnostic Test Kit berbasis Poly-?-D-Glutamic Acid untuk Deteksi Dini Infeksi Anthrax pada Ternak Ruminansia: Studi Kasus di Pulau Sumbawa”. Paper ini kemudian diikutsertakan pada kompetisi Animal Science Paper Competition (ASPC) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya.

Setelah melewati tahap seleksi pertama, paper yang diajukan oleh tim Teknobiologi UTS berhasil terpilih sebagai 10 paper terbaik nasional. Seleksi tahap selanjutnya akan diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya pada tanggal 27-28 November 2015 untuk menentukan 3 tim terbaik dari seluruh Indonesia. (JEN/SR)

Dani Wijaya (paling kanan) dan Azhar (ketiga dari kanan) bersama teman-teman di Fakultas Teknobiologi UTS