MONITORING EKOSISTEM LAMUN DI  KAWASAN TELUK SALEH SUMBAWA

Sumbawa (UTS) – Yayasan Bentang (Bentang Foundation) berkolaborasi bersama BRIN Jakarta, Pusat Oseanografi peneliti bidang lamun Wawan Kiswara  dan Mahasiswa Program Studi Ilmu Perikanan Diso Rahmat Jondani Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati (FITH) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) melakukan kegiatan monitoring ekosistem lamun di kawasan Teluk Salah Kabupaten Sumbawa. Kegiatan monitoring dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2023 – 1 Agustus 2023. Adapun lokasi pengambilan sampel dilakukan pada dua (2) titik lokasi antara lain Labu Terata dan Labu Jambu. Metode pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kondisi padang lamun adalah metode Transek dan Petak Contoh (Transect Plot). Metode Transek dan Petak Contoh adalah metode pencuplikan contoh populasi suatu komunitas dengan pendekatan petak contoh yang berada pada garis yang ditarik melewati wilayah ekosistem tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kerapatan dan persen penutupan lamun yang ada.

            Ekosistem lamun memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup berbagai jenis biota perairan karena memiliki fungsi sebagai feeding ground, spawning ground, dan nursery ground. Disamping itu, ekosistem ini juga memiliki peran lain seperti pendaur zat hara dan penyerap karbon yang lebih umum dikenal dengan istilah karbon biru (blue carbon). Sayangnya, meskipun menyediakan banyak manfaat, ekosistem lamun masih belum menjadi prioritas jika dibandingkan dengan ekosistem pesisir lainnya yaitu mangrove dan terumbu karang. Di Indonesia, masih belum ada program tingkat nasional yang khusus melindungi ekosistem lamun. Kenyataan ini sangat menyedihkan mengingat Indonesia merupakan rumah terbesar ekosistem lamun dunia.

            Muh. Fahrudin, S.Pi., M.Si selaku Wakil Dekan dan Dosen Program Studi Ilmu Perikanan FITH memberi pesan “Mahasiswa yang terlibat dalam kegaiatan ini nantinya mendapatkan Ilmu dan pengalaman serta gambaran untuk topik penelitian/tugas akhir. Semoga dengan adanya kegiatan ataupun program kolaborasi ini diharapkan menjadi modal untuk terus dikampanyekan pentingnya menjaga ekosistem lamun sehingga manfaat keberadaannya semakin besar dirasakan oleh semua lapisan masyarakat serta sebagai upaya kita untuk turut serta dalam pelestarian lingkungan. Harapan lainnya adalah semoga kampus tetap terus dapat membangun sinergi dan koneksi baik dengan yayasan maupun lembaga pemerintahan yang dapat memberikan dampak positif untuk semua pihak.”